Bagi para penyelam maupun calon penyelam, kemampuan berkomunikasi menggunakan isyarat tangan merupakan suatu keharusan baik saat menikmati keindahan bawah laut maupun dalam menghadapi keadaan darurat. Berikut ini beberapa isyarat tangan yang digunakan saat menghadapi keadaan darurat, seperti kedinginan, telinga mengalami gangguan, kehabisan udara, hingga isyarat meminta bantuan berbagi udara serta isyarat membutuhkan bantuan saat di permukaan. KedinginanKedua tangan memeluk tubuh sendiri. Isyarat tangan ini dilakukan apabila penyelam mulai merasakan kedinginan. Kedinginan dapat terjadi apabila penyelam terlalu lama berada di air atau menggunakan pakaian pelindung yang kurang memadai atau pun penyelam dalam kondisi kurang sehat saat melakukan penyelaman. Penyelam yang merasakan kedinginan harus memberitahukan instruktur atau pemimpin penyelaman agar dapat kembali ke permukaan dengan selamat. Telinga Mengalami GangguanJari telunjuk menunjuk ke arah telinga diikuti isyarat Ada Masalah. Isyarat tangan ini digunakan saat penyelam mengalami gangguan pada telinga saat turun ke perairan yang lebih dalam Descend atau sebaliknya saat penyelam akan menunju ke perairan yang lebih dangkal. Gangguan ini biasanya terjadi karena penyelam menghasilkan cairan pada saluran antara rongga telinga dan rongga sinus sehingga terjadi sumbatan yang mengakibatkan penyelam gagal melakukan ekualisasi tekanan khususnya pada rongga telinga. Penyelam yang mengalami gangguan pada saat akan turun dianjurkan untuk berenang naik sedikit sambil melakukan ekuilisasi hingga berhasil. Apabila penyelam tidak dapat mengatasi gangguan ekualisasi ini atau gangguan pada telinga ini terus berlanjut sebaiknya tidak melanjutkan penyelamannya dan kembali ke permukaan secara perlahan. Kehabisan UdaraTelapak tangan menghadap ke bawah di depan leher dan digerakkan ke arah kiri dan kanan berulang kali. Isyarat tangan ini digunakan saat penyelam kehabisan udara saat menyelam. Setelah melakukan isyarat tangan kehabisan udara ini, penyelam melanjutkan dengan isyarat tangan meminta bantuan berbagi udara kepada instruktur selam atau mitra selamnya dan dilanjutkan dengan memberikan isyarat tangan Naik ke Atas. Meminta Bantuan Berbagi UdaraTangan kanan memegang mouthpiece dan ujung jari-jari tangan kiri saling bertemu dan menunjuk ke mulut. Isyarat tangan ini dilakukan setelah penyelam memberikan isyarat kehabisan udara. Setelah menerima isyarat ini, mitra selam akan mendekat ke penyelam yang membutuhkan bantuan udara dan tangan kiri memegang jaket BCD sebelah kanan peminta bantuan udara, kemudian menghisap udara sebanyak 2 hirupan nafas kemudian memberikan Mouthpiece kepada peminta bantuan udara agar dapat menghirup udara sebanyak 2 hirup. Demikian dilakukan terus menerus sambil berenang ke permukaan dengan selamat. Apabila mitra selam yang memberikan bantuan udara dilengkapi selang Octopus, maka dia dapat memberikan bantuan udara dengan menggunakan Mouthpiece dari selang Octopus nya. Ada BahayaTangan lurus ke depan dengan jari mengepal. Isyarat tangan ini digunakan apabila penyelam ingin memberitahukan kepada penyelam lain bahwa sedang ada bahaya, seperti adanya arus kuat yang datang secara tiba-tiba. Butuh Bantuan Saat Di Permukaan LautSalah satu tangan menunjuk kearah atas kemudian diayunkan ke permukaan air secara berulang kali hingga ada yang melihat. Isyarat tangan ini dilakuan saat penyelam berada dipermukaan dan membutuhkan bantuan. Baca juga Isyarat Tangan Bagi Penyelam Dari Penjuru Dunia Semoga isyarat tangan diatas dapat dipelajari dan dilatih dan dapat digunakan pada saat dibutuhkan. Utamakan Selamat! Waspada Dira Anuraga Pelajari juga Mengenal 5 Isyarat Tangan Dalam Penyelaman Baca juga Menjadi Penyelam dan Menjelajah Dunia Bawah LautPengalaman Menyelam Mahasiswa UNIPA di Pantai YenkarwarUrutan Alat Selam Yang Dibeli Seorang PenyelamSinking of My Boat in South China SeaIntroduction Snorkeling to Non-Verbal Teenager with AutismWisata Belitung Timur, Keindahan Laut dan Kenikmatan Kuliner13 Lokasi Wreck Dive Menakjubkan di IndonesiaTantangan di Bawah Air Kafe Penyelaman The Kafe Penyelaman is managed by a marine biologist and dive instructor. He experiences in marine conservation especially on bio-physic data collection such as reef health monitoring, fish spawning aggregation site survey, marine large fauna survey, occasional observation and marine resource utilization assessment. Also experience on training related scientific diving, bio-physic monitoring, geographic information system, data analyzing and reporting, marker buoys installation, underwater photography and coral rehabilitation. He traveled the archipelago such as Weh island, Mandeh waters, Riau islands and Belitung waters, Krakatoa Marine Sanctuary, Seribu islands National Park, Karimunjawa National Park, Derawan, Sangalaki and Kakaban islands, Tanah Bumbu in South Kalimantan, Wakatobi National Park, Gorontalo waters, Bunaken National Park, Lembeh strait, Bali, Lombok, Sumbawa, Komodo waters, Flores, Adonara, Lembata, Pantar, and Sawu Sea National Park, Halmahera and Morotai waters, Kaimana, Raja Ampat waters and Teluk Cenderawasih National Park. He also did some regional and international visit such as Tioman Marine Park and Tun Sakaran Marine Park in Malaysia, Atauro island and Liquiça in Timor Leste, Phuket in Thailand, Kehpara Marine Sanctuary in Pohnpei, Micronesia, and Gladden Spit Marine Sanctuary and Half Moon Cay Marine Park in Belize. Experience as a scuba diver instructor with more than 5000 dives and trained more than 200 advance and open water divers.Padagaya dada, saat meluncur, kedua tangan dan kaki manusia harus dalam posisi lurus. Gerakan ini berguna mengurangi hambatan dan tekanan ketika tubuh sedang melaju di dalam air. Setelah meluncur, kaki dan tangan melakukan gerakan secara bersamaan. Kedua kaki ditarik ke samping, lutut ditekuk sehingga kedua tungkai kaki bertemu di belakang pantat.
Mulailahdengan memindahkan tangan dari posisi mendayung menuju ke bawah dada dalam keadaan tetap berbaring. Pastikan jari-jari tangan dalam posisi menempel pada papan. Lalu, angkat lengan perlahan-lahan sambil mendorong tubuh ke atas. Saat posisi ini, kaki harus digerakkan dengan cepat agar tubuh dapat berdiri tanpa terjatuh.
Aktivitas Air 117 3. Gerakan Tangan Saat Meluncur Gerakan tangan yang perlu diperhatikan pada saat meluncur, antara lain a. Kedua tangan lurus ke depan. b. Gerakan tangan dimulai dari gerakan mendayung kedua lengan di bawah air ± 20 cm. c. Kedua telapak tangan menekan ke arah luar, arah bawah, dan belakang. d. Kedua siku ditekuk ke dalam hingga tangan secara bersama-sama memutar dan menekan di depan, dagu dan kedua tangan diluncurkan ke depan bersama- sama. e. Berakhir segaris bahu. f. Pola gerak seperti gambar daun. Gambar Kedua tangan lurus ke depan Sumber Dokumen Penerbit Gambar Gerakan mendayung kedua lengan Sumber Dokumen Penerbit Gerakan pengambilan napas dalam renang gaya dada dapat dilakukan sebagai berikut. 1. Mengangkat kepala ke arah depan. 2. Pandangan ke arah depan sehingga mulut keluar dari permukaan air. 3. Naikkan dagu secukupnya agar dapat mengambil napas. 4. Ambil napas saat lengan menarik napas. Gambar Gerakan pengambilan napas renang gaya dada Sumber Dokumen Penerbit B. Gerakan Pengambilan Napas Renang Gaya Dada Gambar Gerakan mendayung kedua lengan Sumber Dokumen Penerbit Gambar Gerakan mendayung kedua lengan Sumber Dokumen Penerbit Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6 118 Koordinasi gerakan adalah mengatur semua gerakan yang ada dalam renang gaya dada sehingga tercipta gerakan yang serasi dan utuh. Koodinasi gerakan dalam renang gaya dada adalah sebagai berikut. 1. Koordinasi antara gerakan kaki, tangan, dan pernapasan dilakukan dalam keadaan meluncur. 2. Gerakan tangan menarik dan kaki istirahat. 3. Gerakan kaki menjejak mendorong dan lengan ke depan istirahat. C. Koordinasi Gerakan Renang Gaya Dada D. Dasar-dasar Keselamatan di Air Memberanikan diri masuk ke dalam air merupakan dasar dalam belajar renang. Namun demikian, kita harus mematuhi aturan dalam berenang. Hal ini perlu ditaati supaya keselamatan dalam berenang terjaga. Sebelum berenang, perlu pelemasan dan peregangan otot-otot. Hal ini dilakukan untuk menghindari bahaya kram ketika sedang berenang. Untuk menjaga keselamatan di kolam renang, hindari hal-hal berikut ini. 1. Bermain kejar-kejaran di pinggir kolam. Hal ini sangat berbahaya karena suasana di pinggir kolam renang licin. Akibatnya kalian dapat terjatuh. 2. Mendorong teman dari pinggir kolam. Hal ini bisa menyebabkan teman kalian tenggelam jika belum bisa berenang. 3. Berenang di tempat yang dalam tanpa pemandu. Hal ini bisa berbahaya bagi yang belum bisa berenang karena dapat tenggelam. 4. Meloncat dari atas kolam yang banyak orang sedang bermain. Tindakan ini sangat membahayakan orang-orang yang sedang bermain maupun kalian karena dapat menimbulkan kecelakaan. 5. Meloncat di kolam yang dangkal dengan posisi menukik membahayakan kepala. 6. Jangan membasuh muka di pinggir kolam, dikhawatirkan kalian terpeleset dan jatuh ke dalam kolam. 7. Hindari perut dalam keadaan kosongkenyang. 1. Praktikkan teknik meluncur, gerakan kaki, tangan, dan pernapasan renang gaya dada dengan benar. 2. Buatlah kliping tentang renang Kalian dapat mencari bahan dari koran, tabloid olahraga, majalah, atau internet. Susunlah kliping tersebut dengan rapi, baik, dan teratur. Berilah komentar di bawah atau di samping kliping tersebut. Tugas Gambar Koodinasi gerakan dalam renang gaya dada Sumber Dokumen PenerbitJanganSampai Salah, Cara Mengatasi Keseleo pada Lengan Anak. Ikuti metode R.I.C.E dengan tepat ya Ma! Saat bermain, tak jarang anak kehilangan keseimbangan terutama ketika berlari atau melompat. Ketika masih dalam usia pertumbuhan dan perkembangannya, anak memiliki persendian yang lemah sehingga anak seringkali mengalami keseleo pada bagiano59Ne.