AlQur'an surat al-Baqarah ayat 185 menyebutkan bahwa al-Qur'an diturunkan sebagai petunjuk dan pembeda. Terjemah: Bulan Ramadhan, Al 'Irbah bin Sariyah berkata: "Pada suatu ketika, Rasulullah saw. berdiri di hadapan kami, lalu menasehati dengan nasehat yang menyentuh, yang membuat hati kami bergetar dan air mata meleleh. Rasulullah

JAKARTA - Rasulullah SAW mengungkapkan sejumlah keutamaan dari membaca Alquran. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam salah satu hadits yang berbunyi ุนูŽู† ุนูู‚ุจุฉู‹ ุจู†ู ุนูŽุงู…ูุฑู ุฑูŽุถูŠู ุงู„ู„ูŒู‡ูŒ ุนูŽู†ู‡ูŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฎูŽุฑูŽุฌูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู†ู‹ุง ุฑูŽุณููˆู„ูŒ ุงู„ู„ูŒู‡ ุตูŽู„ู’ูŠ ุงู„ู„ูŒู‡ ุนูŽู„ูŽูŠู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ูŒู…ูŽ ูˆูŽู†ุฎูŽู†ู ููŠู ุงู„ุตููŒุฉู ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุงูŽูŠูŒูƒูู… ูŠูุญุจูŒ ุงูŽู† ูŠูŽุบุฏู ูˆูŽ ูƒูู„ูŒ ูŠูŽูˆู…ู ุงูู„ูŠ ุจูุทุญูŽุงู†ูŽ ุงูŽูˆุงูŽู„ู‰ ุงู„ูŽุนู‚ูŽูŠู‚ูŽ ููŽูŠูŽุงูŒุชูŠู ุจูู†ูŽุงู‚ูŽุชูŽูŠู†ู ูƒูŽูˆู…ูŽุงูˆูŽูŠู†ู ูููŠ ุบูŽูŠูุฑ ุงูุซู…ู ูˆูŽู„ุข ู‚ูŽุธูŠุนูŽุฉู ุฑูŽุญูŽู…ู ููŽู‚ูู„ู†ูŽุง ูŠูŽุงุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ูŒู‡ู ูƒูู„ูŒู†ูŽุง ู†ูุญูุจูŒ ุฐูŽุงู„ููƒูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงูŽููŽู„ุข ูŠูŽุบุฏููˆ ุงูŽุญูŽุฏููƒูู…ูŽ ุงูู„ูŽู‰ ุงู„ู…ุณูŽุฌูุฏู ููŽูŠูŽุชูŽุนูŽู„ูŽู…ูŽ ุงูŽูˆููŽูŠูŽู‚ูŽุฑูŒุงูŽ ุงูŠูŽุชูŽูŠู†ู ู…ูู† ูƒูุชูŽุงุจู ุงู„ู„ูŒู‡ ุฎูŽูŠุฑูŒู„ูŽู‡ ู…ูู† ู†ูŽุงู‚ูŽุชูŽูŠู†ู ูˆูŽุซูŽู„ุขุซู ุฎูŽูŠุฑูู„ูŽู‡ ู…ูู† ุซูŽู„ุขุซู ูˆูŽุงูŽุฑุจูŽุนู ุฎูŽูŠุฑูู„ูŽู‡ ู…ู† ุงุฑุจุน ูˆู…ู† ุงุนุฏุงุฏู‡ู† ู…ู† ุงู„ุฃุจู„ .ุฑูˆุงู‡ ู…ุณู„ู… ูˆุงุจูˆ ุฏุงูˆูˆุฏ. Dari Uqbah bin Amir RA, ia menceritakan, โ€œRasulullah SAW Datang menemui kami di shuffah, lalu beliau bertanya, Siapakah di antara kalian yang suka pergi setiap hari ke pasar Buth-han atau Aqiq lalu ia pulang dengan membawa dua ekor unta betina dari jenis yang terbaik tanpa melakukan satu dosa atau memutuskan tali silaturahmi?โ€™ Kami menjawab, 'Ya Rasulullah, kami semua menyukai hal itu.โ€™ Rasululullah SAW Bersabda, Mengapa salah seorang dari kalian tidak ke masjid lalu mempelajari atau membaca dua buah ayat Alquran padahal yang demikian itu lebih baik baginya dari pada dua ekor unta betina, tiga ayat lebih baik dari tiga ekor unta betina, dan begitu pula membaca empat ayat lebih baik baginya daripada empat ekor unta betina, dan seterusnya sejumlah ayat yang dibaca mendapat sejumlah yang sama dari unta-unta.โ€ Hr Muslim dan Abu Dawud Maulana Muhammad Zakariyya Al Khandahlawi dalam kitabnya yang berjudul Fadhilah Amal menjelaskan, Shuffah adalah sebuah lantai khusus di Masjid Nabawi tempat orang-orang miskin Muhajirin tinggal. Mereka dikenal dengan sebutan Ahlush Shuffah orang-orang shuffah. Jumlah sahabat ahlush shuffah selalu berubah dari waktu ke waktu. Allama Suyuti telah menyusun seratus satu nama sahabat yang tinggal di Shuffah, dan ia menulis tentang mereka di dalam risalah tersendiri. Sedangkan Buth-han dan Aqiq adalah nama dua buah tempat di Madinah sebagai pasar perdagangan unta. Orang Arab sangat menyukai unta, terutama unta betina yang berpunuk tanpa melakukan suatu dosaโ€™ adalah mendapatkan sesuatu dari orang lain tanpa usaha atau berkorban. Bukan harta yang bertambah melalui pemerasan, pencurian, atau merampas warisan sesama saudara. Oleh karena itu, Rasulullah SAWMenyatakan dalam sabdanya, bahwa unta itu diperoleh tanpa bersusah payah sama sekali dan tanpa berbuat suatu dosa pun. Sudah pasti memperoleh harta dengan cara demikian lebih disenangi oleh semua orang. Akan tetapi Nabi Menyatakan bahwa mempelajari beberapa ayat Alquran itu lebih baik dan lebih utama daripada mendapatkan semua itu. "Hendaknya kita meyakini hal ini, bahwa keutamaan dan pahala mempelajari Alquran tidaklah sebanding dengan seekor atau dua ekor unta, bahkan dengan kerajaan seluas tujuh benua sekalipun. Karena semua itu pasti akan ditinggalkan, jika bukan hari ini tentu hari esok saat maut menjemput semuanya terpaksa harus berpisah. Sebaliknya, pahala membaca satu ayat Al Qurโ€™an akan bermanfaat untuk selama-lamanya," kata Maulana Zakariyya. Dalam urusan keduniaan, kita dapat saksikan bahwa orang orang yang diberi satu rupiah tanpa beban tanggung jawab apapun akan lebih senang daripada dipinjami seribu rupiah agar disimpannya tetapi kelak akan diambil lagi, karena ia hanya dibebani amanah tanpa mendapat manfaat sedikitpun. Menurut Maulana Zakariyya, hadits di atas intinya adalah mengingatkan kita akan perbandingan sesuatu yang fana dengan sesuatu yang abadi. Ketika seseorang sedang sedang diam atau bergerak, hendaknya selalu berfikir apakah ia sedang berbuat sesuatu yang hasilnya sementara dan sia-sia atau sesuatu yang hasilnya kekal dan bermanfaat? Betapa rugi jika kita gunakan waktu hanya untuk menghasilkan bencana yang abadi. Kalimat terakhir didalam hadits di atas menyebutkan bahwa jumlah ayat yang sama tetapi lebih utama daripada jumlah untanya. Kalimat itu mengandung tiga maksud, yaitu 1 Walaupun sampai jumlah empat ayat saja yang disebutkan secara terperinci, tetapi maksudnya adalah semakin banyak jumlah ayat yang dibaca akan semakin semakin banyak pahala yang diperoleh. Dalam pengertian ini, semua unta sama, baik jantan maupun betina. 2 Jumlah untanya sama dengan jumlah yang disebutkan dalam hadits diatas, tetapi untanya bergantung pada selera masing-masing. Ada yang menyukai unta betina ada yang menyukai unta jantan. Oleh sebab itu, Nabi saw. Menegaskan bahwa satu ayat lebih berharga daripada seekor unta betina. Jika seseorang menyukai unta jantan, maka satu ayat lebih baik daripada unta jantan. 3 Jumlahnya tidak lebih dari empat, tetapi pengertiannya bukan saja lebih baik daripada unta betina atau unta jantan, tetapi lebih baik daripada keduanyanya. Jelasnya, membaca satu ayat lebih baik daripada sepasang unta jantan dan unta betina. Demikianlah seterusnya, setiap ayat lebih utama daripada sepasang saya nawwarullaahu marqadahu lebih setuju dengan pendapat ini, sebab lebih banyak keutamaannya. Namun walaupun demikian, tetap tidak dapat disamakan antara membaca satu ayat Alquran dengan satu ekor atau dua ekor unta. "Ungkapan ini sekedar gambaran dan contoh saja. Sebelumnya telah jelaskan bahwa satu ayat Alquran akan memperoleh pahala abadi yang lebih utama dan lebih baik daripada kerajaan seluas tujuh benua yang fana ini," kata Maulana Zakariyya. Salahsatu hadis yang paling tegas menyebutkan, " Rasulullah SAW melaknat perempuan-perempuan yang mencukur alisnya atau minta dicukurkan alisnya." (HR Abu Daud, dengan sanad yang hasan). Hadis lainnya yang semakna juga menyebutkan, "Rasulullah SAW melaknat perempuan-perempuan yang minta dicukur alisnya." (HR Bukhari).

Salah satu ciri utama fitrah manusia adalah adanya rasa malu. Bila rasa malu hilang, manusia cenderung berbuat seperti binatang bahkan bisa lebih parah lagi. Allah berfirman "Mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami ayat-ayat Allah dan mereka mempunyai mata tetapi tidak dipergunakannya untuk melihat tanda-tanda kekuasaan Allah, dan mereka mempunyai telinga tetapi tidak dipergunakannya untuk mendengar ayat-ayat Allah. Mereka itu bagai binatang, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai"QS 7179. Kini kita sedang berada di sebuah zaman, yang menunjukkan bahwa manusia sudah benar-benar lebih sesat dari binatang Seorang anak membunuh ibunya, seorang ibu membunuh anaknya, seorang ayah memperkosa anak perempuannya, aurat dipertontonkan dengan menggunakan kecanggihan teknologi, harga diri dijual menjadi ajang komoditi dan lain sebagainya. Dalam sebuah kesempatan Rasulullah bertemu seorang dari Ansar, yang sedang menasihati saudaranya yang pemalu. Mendengar itu, Rasulullah segera bersabda "Biarkan dia demikian, karena rasa malu itu bagian dari iman" HR Bukahri-Muslim. Dalam hadis lain, Rasulullah mengatakan "Rasa malu tidak pernah mendatangkan kecuali kebaikan" HR Bukhari-Muslim. "Rasa malu semuanya baik'' HR Muslim. Abu Sa'id Al Khudri pernah menggambarkan bahwa Rasulullah saw. lebih pemalu dari seorang gadis. Bila melihat sesuatu yang tidak ia sukai, tampak tanda rasa malu dari wajahnya HR Bukhari-Muslim. Dalam kesempatan lain, Rasullah mengkaitkan antara iman dan rasa malu "Rasa malu adalah bagian dari iman, dan iman tempatnya di surga. Prilaku jelek adalah bagian dari kekeringan iman, keringnya iman tempatnya di neraka"HR Ahmad. Abu Hurairah meriwayatkan bahwa iman mempunyai lebih dari tujuh puluh bagian, di antaranya adalah rasa malu HR Bukhari-Muslim. Imam Ibn Majah menyebutkan sebuah hadis yang menggambarkan betapa rasa malu harus dibudayakan demi keselamatan sebuah bangsa. Rasulullah bersabda "Jika Allah swt. ingin menghancurkan sebuah kaum, dicabutlah dari mereka rasa malu. Bila rasa malu telah hilang maka yang muncul adalah sikap keras hati. Bila sikap keras hati membudaya, Allah mencabut dari mereka sikap amanah kejujuran dan tangung jawab. Bila sikap amanah telah hilang maka yang muncul adalah para pengkhianat. Bila para mengkhianat merajalela Allah mencabut rahmatNya. Bila rahmat Allah telah hilang maka yang muncul adalah manusia laknat. Bila manusia laknat merajalela Allah akan mencabut dari mereka tali-tali Islam". Menerangkan makna hadis ini, Syekh Muhammad Al Ghazali berkata dalam bukunya Khuluq Al Muslim "Bila seorang tidak mampunyai rasa malu dan amanah, ia akan menjadi keras dan berjalan mengikuti kehendak hawa nafsunya. Tak peduli apakah yang harus menjadi korban adalah mereka yang tak berdosa. Ia rampas harta dari tangan-tangan mereka yang fakir tanpa belas kasihan, hatinya tidak tersentuh oleh kepedihan orang-orang lemah yang menderita. Matanya gelap, pandangannya ganas. Ia tidak tahu kecuali apa yang memuaskan hawa nafsunya. Bila seorang sampai ke tingkat prilaku seperti ini, maka telah terkelupas darinya fitrah agama dan terkikis habis jiwa ajaran Islam Khuluq Al Muslim, h 171. Imam An Nawawi menyebutkan bahwa hakikat rasa malu itu muncul dalam bentuk sikap meninggalkan perbuatan jelek, dan perbuatan zhalim. Seorang sufi besar Imam Junaid menerangkan bahwa rasa malu muncul dari melihat besarnya nikmat Allah, sedangkan ia merasa banyak kekurangan dalam mengamalkan ketaatan kapada-Nya. Riyadh as-Shalihin, h 246. sumber Harian RepublikaBACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini

Adayang menyebut bahwa usia Aisyah adalah 6 atau 7 tahun ketika dinikahi dan 10 tahun saat diajak Rasulullah untuk tinggal satu rumah. Pendapat lain -yang didasarkan pada riwayat Abdurrahman bin Abu Abi Zannad dan Ibnu Hajar al-Asqalani- menyebutkan bahwa usia Aisyah ketika berumah tangga adalah 19 atau 20 tahun. ๏ปฟJadi bisa diambil kesimpulan bahwa Nabi Ahmad, nama dari Nabi Muhammad Saw mempunyai arti orang yang paling banyak memuji Allah. Nabi Muhammad Saw bersabda, "Aku adalah Ahmad tanpa mim (ร™) " Ahmad tanpa mim ( ร™) akan mempunyai arti Ahad (Esa), yang merupakan sifat Allah yang sangat unik. Mim (ร™) yang merupakan simbol
Makamempertikaikan segala tindakan Rasulullah SAW adalah mempertikaikan arahan Allah yang meminta dan mengizinkan baginda berkahwin lebih daripada empat isteri. Jabatan Fatwa Kebangsaan Mesir (Dar al-Ifta al-Misriyyah) pula pernah mengeluarkan satu artikel khusus bagi menjawab persoalan mengapa baginda SAW berkahwin lebih daripada empat isteri.
Doasapu jagat mempunyai sejumlah keistimewaan iOkj.
  • p0or4z8z6l.pages.dev/434
  • p0or4z8z6l.pages.dev/51
  • p0or4z8z6l.pages.dev/374
  • p0or4z8z6l.pages.dev/38
  • p0or4z8z6l.pages.dev/298
  • p0or4z8z6l.pages.dev/324
  • p0or4z8z6l.pages.dev/473
  • p0or4z8z6l.pages.dev/372
  • mengapa rasulullah saw menyebutkan bahwa